Assalamualaikum Wr.Wb
Ba’da tahmid wa sholawat…
Wajah mereka sederhana
Penampilan mereka bersahaja
Pun sikap mereka apa adanya
Tapi ada yang bercahaya disana
Tapi ada yang memancar daripadanya
Tapi ada yang melegakan di dalamnya
“orang-orang sederhana”
Pada mereka aku belajar mengeja hidup
Orang-orang yg tadinya mungkin tidak terlalu saya perhatikan keberadaannya. Orang2 yg mungkin sering qt anggap tdk terlalu berarti dan tidak banyak berarti dan tdk banyak memberi konstribusi. Namun ternyata pd mereka tersimpan pelajaran teramat dalam, kekuatan yang maha dahsyat yg luar biasa. Hingga akhirnya, harus saya akui saya jatuh cinta pd orang2 sederhana karena begitu banyak pelajaran yg bisa direguk dlm perjalanan mereka, krn begitu dalam makna yg dpt diambil dlm kepapaan mereka, krn begitu indah ketulusan dalam jenak2 kesederhanaan mereka, krn begitu menentramkan keyakinan pada Illahi dlm sikap2 sederhana mereka, krn begitu mengesankan ketangguhan mereka yg amat sederhana..
Menjadi sederhana ternyata indah. Menjadi sederhana ternyata nikmat. Menjadi sederhana ternyata pasrah. Menjadi sederhana ternyata syukur, menjadi sederhana ternyata sabar.
Ingat Pagi itu, saya langkahkan kaki ini menuju tempat dimana saya bermain dan belajar bersama anak didik saya.. Melewati sepetak2 sawah, terlihat sosok seorang laki2 dan perempuan yg sedang asyik tandur.. yaaa.. mereka adalah para petani, bapak tani, ibu tani..betapa semangatnya mereka.. Para petani menggarap sawah u/ ditanami , menabur benih, menyiramnya dgn air, menjaga dari serangan
Dari mereka ku belajar kesederhanaan…
Suatu siang,dilingkungan kampus saya sdng duduk menunggu jam perkuliahan pertama, dosen satu itu memang sosok seorang bapak meskipun dgn umurnya yg sudah bukan muda lagi, menyelusuri lorong kelas.. Beliau adlh dosen PAI yg begitu bersahaja..tak layaknya seorang dosen yg biasa memakai mobil utk pergi mengajar, atau paling tdk diantarkan oleh supirnya.. namun suasana itu berbalik, ketika saya melihat dosen seperti beliau.. Ia pergi ke kampus dg naik angkot, turun dan berjalan sampai gerbang kampus…Senyuman tulus terpancar, yg saya tahu ia adalah seorang Hakim Ketua di pengadilan Agama di Kota saya, orang yg berpengaruh di DepAg, dosen diberbagai PTS.. Namun, itu semua tak menyurutkan kesederhanaannya, dari ilmu yg ia dapatkan , mampu ia amalkan. Darinya saya belajar kesederhanaan..
“Nembe angkat neng? (red:Baru berangkat neng), pertanyaan itu selalu saya dapatkan tiap pagi kali saya berangkat utk mengajar sekitar jam 7.30 , seorang nenek tua , tetangga saya, yg dulu ia adalah seorang penjual gorengan , namun karena usianya yg semakin rentan, ia hanya membantu menantunya yg skr sama melanjutkan berjualan gorengan.. saya pun hanya menjawab, “Muhun :)
Akhirnya, utk orang2 sederhana disekitar saya, terima kasih teramat besar saya haturkan. Orang tua (Alm.bapak,mama,kakak2) dan keluarga, mereka mengajarkan saya kesederhanaan dalam hidup, krn sungguh, dunia ini a/ ladang akhirat..meski mereka tdk memberi gemerlap kemewahan dan kekayaan, namun jauh dari semua itu, mereka mengajarkan kesederhanaan hidup, krn sebaik-baik bekal a/ Taqwa.
Sahabat dan teman,Orang2 baru yg hadir dlm hari2 ini yg begitu teramat mengesankan , dan mereka yg pernah berkomunikasi secara langsung maupun tidak dlm kehidupan saya,.. terima kasih, jazakumullah khairan katsir atas semua pelajaran sederhana ini…
Lebih dari semua itu, saya mencoba belajar merangkak dari Teladan terbaik ummat ,petunjuk bagi agama yg dibenarkan o/ Allah. Sosok keistimewaan namun dibalut ketauhidan, keimanan, keAgungan Allah, menaruhkan jiwa dan raganya hanya untuk Allah SWT semata.. kekasih Allah yg dimuliakan, pelita dan penerang kehidupan. Beliau lah Rasulullah SAW.. “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Al-Qalam :4), hakikat diri manusia yg paling sempurna dan mendapat cahaya Rabbnya hingga akhlaknya pun adalah Al-Quran. Maha Suci Allah.. beliau tidak mendidik istri-istri, anak2nya, sahabat2 dan para pengikutnya dgn harta,mahkota kemewahan, istana, dll.. Rumah Rasulullah kecil, dipannya dari pelepah kurma, sarapannya hanya seteguk air, roti keras atau 3 butir kurma.. namun itu semua tak pernah terganti dgn keimanannya yg Agung.. Rasululloh rela menyedekahkan hartanya utk ummat.. Perjalanan hidup Rasulullah, adlh lautan yg luas membentang, dgn kebeningan airnya yg kebiruan. Disana tersimpan pesona alami nan abadi. Tiada mata yg bosan memandang, tiada hati yg jemu menikmati, tiada berhenti orang menyelami, karena sosok Beliau adalah pesona sepanjang masa.. Saya yg dhoif ini Tak bisa menyampaikan keagungangan dan kemuliannya juga sifat dan sikap yg lainnya yg terpupuk kuat bagi kehidupan hingga akhir zaman.Subhanallah..
Kesederhanaan dibalut ketaqwaan.. insya Allah itulah dambaan kita semua..
Wallahu’alam bishowab
Semoga Allah meridhoi tulisan ni..
Spec for: Orang2 sederhana
Wassalamualaikum wr.wb
0 komentar:
Posting Komentar