Minggu, 29 Maret 2009







Persahabatan..
Friendship…
Shohib…
Arti penting dari persahabatan ???..

Buat saya, Subhanallah persahabatan adalah anugerah , keindahan yang tak dapat tergambarkan dan terukur namun semua itu konkrit di kehidupan selama ini.. entah itu teman, sahabat yang telah kita kenal dulu,ataupun sekarang, ,semua itu hanya perbedaan waktu namun semua itu tetap akan menjadi bukti bahwa mereka,, pernah ada dalam kehidupan kita, malah akan tetap ada dalam kehidupan kita. Kadang, kita belum bisa memaknai apa arti dari persahabatan, namun jauh dari definisi atau makna tersebut.. kita semua bisa merasakan kekuatan yg tersimpan dari persahabatan..
Sahabat adalah saudara…
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara”(QS.49:10)
Orang bijak bilang, bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yg berbeda.
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling berkasih-kasihan, saling mencintai dan saling menyayangi adalah laksana satu tubuh. Bila satu anggotanya sakit, maka seluruh tubuh merasakan sakit demam dan tidak dapat tidur”(HR.Muslim)
Bersahabat a/ meringankan beban, karena di dalam persahabatan tidak ada kata perhitungan. Disana kita belajar menghindari hal-hal yang tidak kita setujui dan senantiasa mencari hal-hal yang kita sepakati. Persahabatan a/ kekuatan, sebagaimana pepatah mengatakan “ hidup tanpa teman, mati pun sendiri”.
Nah, skr kita bisa mengukur,, apakah kita sudah bisa merajut persahabatan?? Atau mungkin kita yg belum bisa bersahabat dg orang lain. masyaAllah, mulai saat ini lah yg harus kita sadari. “Afdholunnas yanfa’u linnasi”.
Seorang muslim/ah yg baik akan peduli terhadap saudaranya sesama muslim. Ia akan saling menasehati, mengingatkan, mengajak berakhlak terpuji dg tulus hati.
Saudariku, mudah-mudahan kita termasuk orang yg dapat meringankan kesusahan orang lain, walaupun sebatas mendengarkan curhat, syukur2, dapat sekalian memberi nasehat, mendo’akan dan segala bentuk bantuan yg diharapkan sahabat-sahabat kita, dlm hadist muslim diterangkan “Barang siapa melapangkan kesusahan seorang mukmin dari kesusahan dunia, Allah akan melapangkan dari kesusahannya di hari akhirat”.
Sekarang kita semua berdo’a semoga kita semua khususnya saya pribadi dapat merasakan keindahannya persahabatan yg dibangun dengan keimanan u/ mencari keridhoaan-Nya, dapat menjadikan amal ibadah dan dapat mengumpulkan kita semua kelak di surga Allah. Insya Allah…
Saatnya kita bergerak, memberikan warna buat sahabat-sahabat kita, berda’wah bersama, mengukir sejarah keislaman, menghapus kegelapan dg cahaya keimanan..
“Seseorang akan ikut berada pd agama temannya, karena itu hendaklah salah seorang di antara kamu memperhatikan siapa temannya itu” (HR.Tirmidzi)

“Manusia yg paling lemah ialah orang yg tidak mampu mencari teman, namun yg lebih lemah dari itu ialah orang yg mendapat banyak teman, tetapi menyia-nyiakannya”(Ali bin Abu Thalib)

Wallahu’alam bishawab…
Artikel ini saya persembahkan u/ sahabat-sahabat saya, yg telah menjadi bagian saudara buat saya, yg insya Allah dunia wa akhirat. Mohon maaf u/ selama ni. Semoga keberadaan saya, selalu ada di hati ukhti wa akhifillah semua… lillahita’ala..
Allah akan selalu bersama kita.
Keep Hamasah.. Allahu akbar!!!

Jumat, 20 Maret 2009

myfather memory

Teriring salam rindu untuk seseorang yang telah Allah panggil beberapa tahun silam, semoga Allah mengampuni segala dosanya, memuliakan tempatnya, menerima semua amalan Bapak ku dan diberikan tempat yang paling mulia yaitu di jannah-Nya..
Ketika satu masa yang memberikan banyak kenangan, hanya diibaratkan satu musim. Pertemuan dan perpisahan, apakah setiap kejadian selalu ada klausal, yang sebenarnya itulah yang tidak bisa dipersiapkan untuk jiwa dan diri ini. Namun, ku yakin setiap hal yang tidak bisa nampak dan tak sesuai, dan tanpa ku sadari semua itu telah Allah tulis , dan kehendaki. Tak ada yang dapat mencegah nya..
Saat ini, disaat ku tersadarkan akan kehidupan, membuat ku sadar bahwa kita hanya mampir di dunia ini, seperti berteduh di bawah pohon saat hujan, dan kemudian melanjutkan perjalanan..

Ikhlaskan kenangan

Saat senja mulai memerah, tersenyum di selimut awan mendung
Isak tangisku tak terbendung,
Teringat kenangan lamaku bersama Bapakku.

Saat itu bintang-bintang menemani kebersamaan terakhirku bersamanya
Ditemani makan malam yang tak bisa kulupakan

Malam itu kau ulurkan tangan, memberi beberapa lembar untuk uang jajanku
Dan memberiku sebuah nasehat “teruslah jadi anak solehah dan bersyukur”

Setelah itu aku tertidur pulas…
Tak ku dengar jeritannya ..

Pagi itu aku terbangun
Dan ku lihat Bapakku sedang tertidur tak berdaya

Aku bertanya “Apa yang terjadi dengan Bapak?”
“ia terjatuh tadi malam disaat hendak mengambil air wudhu” jawab kakakku

Lantunan ayat-ayat Allah terus mengaliri dari mulut kakakku.
Di depan pintu akupun berucap dalam hatti
Semoga Allah memberikan kesehatan untuk bapakku.

Akupun pergi dan pamit dalam hati
Ku melangkah berniat mencari ilmu
Dalam setiap langkah, selalu ku panjatkan do’a untuk bapakku

Pagi itu, bukan pagi indahku
Hatiku berfirasat, jemput kakakku ke sekolah semakin meyakinkan firasatku
Apakah ini, yang dinamakan hati nurani seorang anak
Akupun melangkah pulang..


Beberapa meter kejauhan dari pandanganku
Ku lihat bendera kuning, berkibar di depan rumahku.
Kakakku pun memeluk erat

Saat itu aku terhempas di sudut pagi pilu
Terkulai, dan tenggelam dalam laut air mata haru

Dua jam lalu, aku masih melihat Bapak tertidur tak berdaya
Namun,,, kali ini ku melihat bapak tertidur kaku..
Astagfirullah… astagfirullah..

Aku bertanya “Apa yang terjadi dengan bapak?”
“bapak telah kembali kepada illahi Rabbi,
Tertidur dalam mimpi indah di sisi Sang illahi”
jawab seorang istri yang rela ditinggal sang suami tercinta,
kulihat ibu begitu terpukul sambil bercucuran air mata kesedihan dalam keikhlasan

Hanya sebelas tahun aku bersamanya
Kehangatan kasihnya tak dapat kurasakan kembali
Ketegasan ucapannya tak dapat kudengar kembali
Ketulusan belainya tak dapat kunikmati kembali
Namun, semua itu akan ku simpan dalam halaman-halaman terindah
Dalam fikiran dan hatiku

Bapak…
Sekarang,, anakmu telah dewasa..
Tujuh tahun bapak telah meninggalkanku
Namun, bapak akan tetap jadi cahaya dalam setiap hatiku
Dan penerang dalam jiwaku
Akan ku ukir nasehatmu dalam hidupku

Tujuh tahun lalu, engkau beri senyum terindahmu
Diterakhir kebersamaanmu, niatmu tetap begitu indah.

Tak kan ku lupa bimbingmu kepadaku dalam mengeja lafadz-lafadz firman-Nya,
Di dalam shalat malam
Dan diterakhir hayatmu, bapak.
Engkau masih ingin menjalankan kebiasaan indahmu.

Bapak, damailah ruhmu dalam kebahagiaan dan kemuliaan di sisi Allah
Memilih mihrab terindahmu disisi-Nya
Dan merebahkan jasad dalam sajadah dambaan.

Andai engkau masih menikmati udara bumi
Ananda selalu menanti, karena senyummu abadi dihati
Namun,, kini engkau telah pergi berkelana ditaman illahi

Ananda ucapkan selamat menikmati perjalanan indah, bapak tersayang
Jangan lagi berpaling kebelakang,
Karena kami telah ikhlaskan…
Semoga kita dapat bertemu kembali, berkumpul di jannah-Nya
Amin..amin ya Rabal’alamin

oleh :seorang putri yang rindu akan kenangan.Maret 08

Selasa, 10 Maret 2009

Da'wah Bil Qolam

Da’wah bil Qolam (Berdakwah dengan Tulisan)

Seorang jurnalis islami adalah da’i yang menjadikan Allah sebagai tujuan, Al-Quran sebagai pedoman, Rasulullah sebagai teladan dan jihad sebagai jalan perjuangan, dengan pena sebagai senjata hingga mati di jalan Allah menjadi cita-cita.
5 peranan jurnalis muslim/ah
1. Sebagai pendidik (Muaddib)
Melaksanakan fungsi edukasi yang islami, memikul tugas mulia untuk mencegah umat islam dari perilaku menyimpang dari syariat islam, juga melindungi umat dari pengaruh buruk media non-Islam yang anti Islam.
2. Pelurus Informasi (Musaddid)
3 hal yang digunakan oleh Jurnalis muslim ;
• Informasi tentang ajaran dan umat Islam
• Informasi tentang karya-karya prestasi umat islam
• Jurnalis muslim dituntut mampu menggali melakukan investigative reporting tentang kondisi umat islam di penjuru dunia
3. Pembaharu (Mujaddid)
Penyebar paham pembaharuan akan pemahaman dan pengalaman ajaran islam /reformisme islam
4. Pemersatu (Muwahid)
Harus mampu menjadi jembatan yang mempersatukan umat Islam, oleh karena itu kode etik jurnalistik yang berupa,impartiality/ tidak memihak pada golongan tertentu dan menyajikan 2 sisi dari setiap informasi / both side information harus ditegakkan.
5. Pejuang (Mujahid)
Jurnalis muslim pembela islam. Berusaha keras membentuk pendapat umum yang mendorong penegakkan nilai-nilai islam, menyemarakkan syiar islam, mempromosikan citra islam yang positif dan Rahmatan lil’alamin, serta menanamkan ruhul jihad di kalangan umat.

“Let there arise out of you a band of people inviting to all that is good, enjoining what is right, and forbidding what is wrong: They are the ones to attain felicity”QS.3:104

Semoga dengan adanya Teknologi yang sudah semakin universal, membuat Semangat kita sebagai muslim/ah untuk tetap menjadikan tulisan-tulisan kita sebagai sarana dakwah kita menegakkan Islam secara kaffah.. Insya Allah
Keep Hamasah ikhwafillah,,
Wallahu’alam bishawab…
By: Sri Lestari

Jumat, 06 Maret 2009

Apkh qt ingat akn itu.. ??

Setiap makhluk yg brnyawa, pzt akn mrasakan kematian..
Sdh siapkah, dan ap yg tlah qt prsiapkan??

"Sesungguhny kematian itu trz mendekati kita,dan dunia trz meninggalkan kita.maka jdilah klian anak ank akhirat dan janganlah klian mnjd anak2 dunia, sesungguhny hari ini adlh beramal dan tdk ad hisab dan esok adlh hisab dan tdk ad lg beramal"(Ali bin Abi thalib)

"what is the life of this world but amusement and play?but verily the Home in the Hereafter,that is life indeed,if they but knew"QS.29:64

seMoga kita termasuk insan yg bersia mnghdpiny dg jemput keridhoan dan kerinduan utk brtemu dg -Nya..
wallahu'alambishawab..
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template