Rabu, 06 Januari 2010

A.I.R M.A.T.A


Suatu hari, seorang anak bertanya kepada ibunya, "Ibu, mengapa ibu menangis?"
Ibunya menjawab, "sebab ibu adalah perempuan, nak."

"Saya tidak mengerti ibu," kata si anak.

Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kau memang tak akan mengerti…"
Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya. "Ayah, mengapa ibu menangis?"
"Ibumu menangis tanpa sebab yang jelas," sang ayah menjawab.
Semua perempuan memang sering menangis tanpa alasan.
Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis? Hingga pada suatu malam, dia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis?" Dalam mimpinya dia merasa seolah-olah mendengar
jawabannya:

Saat Ku ciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.

Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila dia telah membesar.

Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam apa jua keadaan dan situasi. Walau setiapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak- anak yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sukar dan menjadi pelindung baginya.
Sebab bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak..?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

Dan akhirnya, Kuberikan wanita air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat dia gunakan bilamana masa apapun dia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, karena sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan.



Mata yg sayup,lelahnya jiwa, terasa gersang hamparan padang kehidupan maka mengalirlah kesejukan dan kesegaran menghapus dahaga.

air mata membasahi relung jiwa yg terdalam,,
air yg membuka kenyataan bahwa hidup bkn hanya ego..
Dan jikalau dirimu menintikkan air mata , ia a/ mutiara kehidupan yg terungkap berbagai makna tulisan..
Air mata a/ anugerah bagi jiwa yg letih,angan yg melambung terlalu tinggi, penahan benturan asa..
Air mata a/ penyejuk abadi manusia, mendamaikan hati, melunakkan perasaan dan membsahi ragamu yg kaku dan kelu..
air mata a/ kejujuran hati,lukisan alami yg terpatri di ruang yg tak dapat dijelajahi dg pastii..
Bukti nasihat yg banyak mengandung artii..

u/ air mata yg selalu menemaniku ketika tawa, duka,sakit dan jatuh cinta..
u/ air mata yg menjadi simbol atas sgala ekspresiku
karena engkau..slalu ada d segala rasaku..
u/Air mata taubat dan malu ku dihadapan Sang Pencipta Air Mata..
semoga sllu ada air mata u/ Allah dikala ku sendiri...

sumber :dari berbagai sumber yg menginspirasi .
ketika Air mata ini tak terbendung ..



Senin, 04 Januari 2010

Menulis...Oh menulis..

Bismilahirahmanirrahim..




Menulis….. Oh menulis…..

Qayyid al’ilm bi al-kitabah”
kuatkanlah ilmu dengan tekun menuliskannya


^_^ yaa.. sudah terlupa hadist diatas sbg komitmen n motto awal menulis saya …
sudah beberapa hitungan bulan ni saya jadi fakum sekali dg menulis,, maksudnya berkarya lewat tulisan… yaa klo cuma nulis biasa aja c tiap hari nyateut , nyatet catatan kuliah :D hehe. Bukan karna males , bukan karna banyak kerjaan,, bukan karna ga ada inspirasi,, bukan juga karna mata perih nongkrong di depan komputer....taaapi karna ga ada kemauan alias tidak adanya keinginan.. Udah kacau aja tu rasanya tulisan yg bukan dari hati , tulisan yg sifatnya maksa banget (kaya tulisan iniii yaa..) hehe :)
kan sgala sesuatu tergantung niat
,
btul ga ?


Kisah yang terjadi bulan ini, bulan2 di akhir taun 2009 ketika saya di amanahi sebagai PimRed bulletin Permata LDK kaffah, masya Allah deh ibuu bapak…begitu ga amanahnya saya.
Ukhty.. untuk bulletin bulan ini bagaimana, sudah sampai mana??” tanya seorang sahabat.. Tertegun n dah g bisa jawab ,seureut aja ni tenggorokan.. Blum sempet saya edit satupun, saat itu pembagian PJ per redaksipun blum saya sampaikan kpd teman2 yg lain .. Untuk syuro redaksi pun tak saya laksanakan.. wuihhh masya Allah. saya berfikir keras, saya mesti started dari mana.. bingung sekali saat itu, padahal kebingungan itu saya yg buat :(. Dengan alasan saat itu ,
afwan ukh, ana kurang komit ,sedang banyak tugas di sekolah u/ evaluasi dan ngisi raport anak2 didik,insya Allah segera di sosialisasikan kembali”
begitulah alassan saya yg astaghfirulloh sllu beralasan dan menumpukkan alasan dg amanah2 lain.. dikejarlah deadline yg tinggal bsok tsb, saat itu, mau ada acara legalitas skaligus muhasabah tahun baru islam <1> bersama lembaga n sluruh mahasiswa, perlu ekstra kerja keras. Ketika memulai untuk menulis, fikiran saya terhenti.. pekerjaan yg dilakukan dg tdk maksimal hasilnya pun akan tdk maksimal, namun saat itu saya langsung mengucap Bismillah , jemari tangan ni masih diatas keyboards komputer meski jam saat itu menunjukkan Waktu Indonesia bagian tiduur.. Alhamdulilallah redaksi yg di amanahi utk saya tlh selesai,, dengan tema “Belajar mencintai belajar”… Tinggal menunggu PJ per redaksi lain ,kemudian langsung posting n’ cetak.. hfuuuh. Padahal amanah saya tak begitu berat tak sebanding tumpukan yg mungkin tman2 lakukan, namun sifat menunda sayalah yg buat saya berat.
Kejadian itu, tak mengurangi ketidak inginan saya menulis ..malah menambah dan menambah u/ tidak memikirkan menulis.


Siang itu, saya browsing, membuka Fb .. tiba2 search pada seseorang. Yap seorang ukhti yg keberadaannya mengagumkan, saya tak kenal dia, dia hanya teman yg saya add saat itu di dunia maya..Kumpulan Note yg ada di Fb seorang ukhti yg tdk menampakkan jati diri aslinya tsb membuat saya berurai air mata.. Begitu indah… sebuah goresan yg keluar lewat keimanan, kemurnian dan ketulusan hati seseorang yg menciptakan kata-kata itu.. seindah Pencipta seseorang itu.. menulis Keagungan Kuasa Sang Pencipta..
Kata-kata yg saya ingat sampai saat ini adalah disetiap akhir tulisan ukhti tsb “saya menulis karena mengharap Ridhho Allah,, pena ini akan menjadi saksi kelak di hadapanNYA" ,, Subahanallah,,, selama ni saya baru tersadar,, dmna niatmuu,,?? krn smua tergantung niat,,
hm..Alhamdulillah, pertolongan Allah sllu ada, peringatanNYA melalui apa dan siapapun..
Kali iniii saya berMUJAHADAH.... Meluruskan smua niat..
insya ALLAH..^_^ Thanks a lot

Menulis akn menjadi senjata yang kita angkat setelah membaca. Menulis dan membaca seperti berlatih perang. Membaca mirip dengan melatih keterampilan menembak, menulis itu berarti mengangkat senjata. Kita harus belajar menjadikan tulisan sebagai senjata..
Senjata "Amal ma'ruf nahi munkar"...
"Sampaikanlah walau hanya satu ayat"....
:> Alhamdulillah,, Kiniii akan sayaa lanjutkan perjalanan ini,,
Keep FIGHT

Sabtu, 02 Januari 2010

Bukan akhir, namun awal....




Menuliskan romantisme kenangan seorang aktivis dakwah kampus tiada pernah ada akhirnya. Begitu banyak kisah yang membenamkan pelajaran dan tidak semua kisah mampu ter-cover dalam satu tulisan. Namun tak apa bila dari sekian banyak serba-serbi seorang aktivis di medan juangnya hanya beberapa saja yang tersaji. Setidaknya kisah-kisah itu menjadi pemantik api semangat bagi jiwa-jiwa yang mulai dilanda resah.
AWALNYA ADALAH HIDAYAH
Saya yakin babak demi babak dalam setiap episode kehidupan kita tidak pernah terlepas dari skenario ALLAH. Begitu pun ketika kita memutuskan untuk menjadi seorang aktivis dakwah –sebutan yang begitu berat saya rasakan- di kampus. Ya! Ketika hidayah untuk ber-Islam secara kaffah datang menyapa, kita dituntut untuk selalu memperbaiki diri. Dan ternyata itu belum cukup. Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Alangkah egoisnya kita ketika tak mau berbagi dengan saudara-saudara kita. Azzam untuk mengajak orang merasakan indahnya hidup dengan iman dan Islam pun tertanam kuat di dada.

Menjadi baik memerlukan proses. Kita tidak bisa menunggu sampai menjadi benar-benar baik, baru kemudian mengajak orang menuju kebaikan. Learning by doing pun menjadi pilihan! Kita tak pernah tahu berapa jatah usia yang diberikan-NYA. Mau tak mau proses perbaikan diri kita pun harus bersinergi dengan perbaikan ummat secara keseluruhan. Dan semua berawal dari hidayah.
Hidayah teramat mahal dan istiqomah tidaklah mudah. Beruntunglah orang yang memutuskan untuk memilih jalan dakwah. Sebab ia tidak sendirian memikul berat bebannya. Ia punya banyak saudara perjuangan yang akan menjaganya. Bukankah ALLAH pun menyukai kita berjuang dalam barisan yang teratur?

Setelah 2 thn,, perjuangan kami..
dalam suasana menyambut Muhasabah Qolbu 1 Muharram 1431 H
alhamdulillah,, LDK KMI KAFFAH, mendapatkan legalitas dari lembaga...
Ini bukanlah akhir , namun ini a/ awal.. Semoga perjuangan, kami di Ridhoi Allah Swt.. Tetaplah berjuang di jalan ini,,
smoga kami menjadi agent of change in campus..
with true of a way...
spec For : akhwatfillah KMI Kaffah
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template